10 Januari, 2015

cerpen cinta



CINTA DATANG UNTUK PERGI
Orang bilang cinta itu indah. Cinta katanya bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tapi entah kenapa itu semua tidak berlaku untuk ku, aku sudah terlanjur kecewa pada cinta. Disaat rasa cinta itu mulai tumbuh, justru perlahan-lahan cinta itu mencoba pergi dariku. Kalau memang akhirnya akan seperti itu, untuk apa cinta hadir dalam hidup kita?
#Flashback
Namaku adalah Renata Anastasya, aku bersekolah di salah satu SMA Negeri yang ada di Jakarta, saat ini aku duduk di bangku kelas X. aku termasuk anak yang pintar di kelas, tapi aku sangat anti dengan lelaki. Bukan karena aku tidak suka dengan lelaki lohh.. tapi aku tidak ingin saja berurusan dengan yang namanya lelaki. Karena aku pikir kaum lelaki hanya akan membuat hidup kita menjadi hancur. Aku berpendapat seperti itu karena Ayahku pergi meninggalkan Ibuku saat aku masih sangat kecil. Saat itu ibuku menangisi kepergian Ayahku, dan sejak saat itu aku sangat membenci kaum lelaki, terutama Ayahku sendiri.
saat ini aku bersekolah seperti biasanya. Aku berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasku. Tapi saat aku melewati ruang kepala sekolah tiba-tiba ada yang keluar dari ruang kepala sekolah dengan terburu-buru, yang menyebabkan aku dan dia tabrakan. “heh.. kalau jalan tuh pake mata donk. Masa orang segede ini ga liat”kataku dengan nada kesal. Orang yang menabrakku sama sekali tidak memperdulikan ucapanku. Dia malah tidak meminta maaf karena telah menabrakku. Bahkan dia tidak membantuku untuk mengambil buku-bukuku yang terjatuh saat ditabraknya. “Dasar orang yang tak punya sopan sntun, kaum lelaki sama saja seperti Ayahku. Bisanya menyakiti wanita saja”gumamku dalam hati.
Aku kembali melanjutkan perjalananku menuju kelasku. Dan saat aku sampai di depan kelas, ternyata bu Maya sudah ada di kelas. “Assalamualaikum.. selamat pagi bu Maya, maaf bu saya terlambat”kataku pada bu Maya. “dari mana saja kamu Rena? Kamu tidak lihat sekarang sudah jam berapa? Kamu sudah telat selama 5menit yaa. Sekarang cepat taruh tasmu, dan kembali kesini untuk berdiri di depan kelas sampai pelajaran ibu selesai” kata bu Maya dengan nada kesal. “ini semua gara-gara lelaki tak bertanggung jawab itu, gara-gara dia tidak membantuku membereskan buku-bukuku yang berantakan dan berserakan, aku jadi dihukum oleh bu Maya, awas saja kalau ketemu di lagi”gumamku dalam hati.
“Assalamualaikum..”kata seorang lelaki yang ada di pintu. “waalaikumsalam, kamu murid baru itu yaa?”Tanya bu Maya pada lelaki itu. “iyaa buu”kata lelaki itu. “ayoo silahkan masuk nak”kata bu Maya sok ramah. Lelaki itu akhirnya masuk ke kelas dan bu Maya menyuruhnya untuk memperkenalkan diri. “baiklah sekarang kamu bisa perkenalkan diri kamu kepada teman-teman barumu”pinta bu Maya.
“Haiii teman-teman!! Perkenalkan namaku Bagas Prasetyo,kalian bisa memanggil saya Bagas, saya pindahan dari SMA Negeri 04 Bandung” kata Bagas memperkenalkan dirinya kepada seisi kelas. Semua mata wanita tertuju pada Bagas. aku tak tahu apa yang semua wanita itu pikirkan tentang Bagas,semuanya memandang Bagas dengan tatapan kagum. Dalam hati aku hanya bisa bergumam “itu kan lelaki yang menabrakku tadi pagi, enak sekali dia bisa duduk santai, sedangkan aku harus berdiri di sini sampai pelajaran bu Maya selesai”gumamku dalam hati.
Sejak kejadian pagi itu, aku dan Bagas bermusuhan, sebenarnya saat itu Bagas sudah mencoba untuk meminta maaf soal kejadian waktu itu, bahkan Bagas sangat ingin bisa dekat denganku. Tapi aku tak pernah meresponnya sama sekali. Aku masih saja belum bisa menerima lelaki mencoba mendekatiku. Tapi Bagas adalah tipe seorang lelaki yang pantang menyerah, Bagas terus saja melakukan berbagai cara agar bisa mendekati aku. Mulai dari membantuku saat aku sedang dalam masalah, memberikan hadiah kecil kepadaku. Bahkan Bagas pernah rela kehujanan dan memberikan jaketnya untuk melindungi aku dari tetesan air hujan.
Dan akhirnya sedikit demi sedikit aku mampu membuka hatiku untuk seorang lelaki. Bagas mengajari aku banyak hal, Bagas mengajari aku untuk bisa memaafkan orang lain yang berbuat salah, Bagas juga mengajari aku untuk tidak menjadi seseorang yang pendendam. Hal itulah yang mampu membuat aku takluk pada lelaki.
Dan saat itu aku dan Bagas menjadi sangat dekat, walaupun saat itu kedekatan aku dan Bagas hanya sebagai sahabat, tapi itu semua tidak mempengaruhi kedekatan aku dan Bagas. justru aku dan Bagas semakin dekat.
***
Akhir-akhir ini Bagas sedikit berubah kepadaku. Bagas semakin lama semakin menjauh dari aku. Aku tak tau apa yang menyebabkan Bagas menjauh dari aku. Bahkan saat aku menghampirinya, Bagas justru menjauhi aku. Padahal satu minggu lagi adalah hari ulang tahunku, tepat tanggal 29 september, hari di mana aku dan Bagas berjanji untuk menjadi sahabat.
#Senin,29 September 2014
Hari ini tepat hari dimana aku di lahirkan ke dunia ini. hari ini adalah hari ulang tahunku. Tapi sejak tadi pagi aku tak melihat Bagas sama sekali. Kemana Bagas yaaa? Apa dia masih ingin menjauhi aku di hari ulang tahunku? Pertanyaan yang terus saja ada di pikiranku.
Sampai saat jam pulang sekolah pun aku tak melihat Bagas. apa Bagas sakit yaa? Kenapa Bagas tidak ada kabar sama sekali yaa? Pertanyaan yang bertubi-tubi hadir di pikiranku. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Mungkin saja Bagas sengaja ingin membuatkan surprise untuk ku di hari ulang tahunku.
Tapi saat aku pulang kerumah pun aku tak melihat Bagas. aku semakin bingung dengan Bagas. “Rena sayang? Tadi pagi Bagas ke sini nak, katanya dia hari ini pindah ke Kalimantan. Kakeknya meninggal, dan ayahnya di minta melanjutkan bisnis keluarganya yang ada di Kalimantan. Dia tadi titip salam buat kamu nak, dia gamau liat kamu sedih kalau kamu tahu kalau dia akan pindah nak. Tadi dia menitipkan ini untuk kamu nak”jelas Ibu dan memberikan bungkusan titipan dari Bagas.
Aku segera lari menuju ke kamar. Rasanya aku tak sanggup lagi menahan air mataku. Dan air mataku akhirnya tumpah saat aku sudah berada di kamar. “Bagas kamu jahat sama aku, kenapa kamu ga terus terang kalau kamu mau pindah Gas” aku membuka bungkusan dari Bagas,dan ternyata isinya adalah sebuah kado. Perlahan-lahan aku membuka kado dari bagas yang isinya adalah sebuah kotak music yang di dalamnya ada boneka yang sedang berdansa. Di dalam kotak kado itu juga terdapat secarik kertas untukku. Parlahan-lahan aku membuka surat itu, dan membaca surat yang Bagas buat untukku.

To : Renata Anastasya
From : Bagas Prasetyo
Dear Rena…
Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah tidak ada di Jakarta lagi Ren. Maaf kalau aku tidak berterus terang sama kamu kalau aku mau pindah ke Kalimantan. Aku gamau kamu sedih kalau aku berterus terang sama kamu Ren. Di surat ini aku ingin jujur tentang perasaan aku ke kamu Ren. Mungkin kamu masih ingat kan awal pertemuan kita yang kurang baik. Saat itu aku sangat terburu-buru untuk menemui Bu Maya Ren, makanya aku tidak membantu kamu membereskan buku-bukumu. Dan aku yakin saat itu kamu mulai membenciku. Terlebih lagi kamu harus di hukum karena datang terlambat akibat tabrakan dengan aku Ren. Asal kamu tahu Ren, saat aku tak sengaja tabrakan sama kamu, disitu aku mulai menyukai kamu Ren, terlebih lagi saat aku ingin meminta maaf sama kamu dan kamu malah membalasnya dengan cuek dan acuh. Disitu aku merasa kamu adalah wanita yang berbeda, kamu membuat aku semakin penasaran dengan sikap dingin kamu sama lelaki Ren. Aku bertekat untuk merubah kamu agar kamu tidak dingin lagi dengan lelaki Ren. Dan aku sangat senang saat kamu mulai tak acuh lagi dengan aku, bahkn kamu menganggap aku sebgai sahabatmu Ren. Aku sangat senang sekali Ren, walaupun aku hanya menjadi sahabatmu. Saat kita sering bersama, aku semakin menyukai kamu Ren, dan mungkin perasaan suka itu lama-lama berubah menjadi rasa cinta Ren. Aku tak pernah berani untuk mengatakannya karena aku tidak ingin kamu marah dan persahabatan kita hancur Ren. Aku sangat takut kehilangan kamu Ren, saat ini kamu adalah ratu hatiku Ren. Sekali lagi maaf aku tak berpamitan denganmu. Aku janji akan kembali Ren, dengan perasaan yang sama.
“kamu jahat Gas, kenapa kalau kamu cinta sama aku, kamu malah ninggalin aku”kata Rena sambil menangis.
#Kenapa cinta harus hadir jika akhirnya cinta itu pergi. Kenapa cinta datang untuk pergi.