Cinta Datang Terlambat
Haii perkenalkan namaku
adalah Renata Anastasya. Saat ini aku bersekolah di salah satu SMA Negeri yang
ada di Jakarta. Aku saat ini duduk di bangku kelas X MIA, dan besok adalah hari
dimana akan dimulainya pelajaran di semester kedua. Aku sangat senang sekali,
karena akhirnya aku bisa bertemu dengan sahabat-sahabatku. Aku sangat
merindukan mereka, karena selama liburan aku tidak bertemu dengan mereka. Iris
pulang ke kampung halamannya, sedangkan Mutia, dia tidak ada kabar selama
liburan. Pokonya aku sangat ingin cepat-cepat besok.
#Hari pertama masuk
sekolah setelah liburan
Pagi-pagi sekali aku
sudah bangun dan langsung bersiap-siap untuk sekolah. Hari ini aku sangat bersemangat sekali karena aku bisa
bertemu dengan teman-teman dan sahabat-sahabatku. Pasti hari ini semua murid yang
ada di sekolahku datang pagi-pagi sekali. Sama seperti aku.
***
Aku berjalan menyusuri
sekolah, aku sudah sangat rindu dengan sekolahku tercinta ini. aku berjalan
perlahan-lahan menuju ke kelas. “haii Rena? Apa kabar kamu? Kata Iris sambil
menghampiri dan segera memelukku. “Iris? Aku sangat merindukanmu. Tanpa kamu di
Jakarta aku sangat kesepian”kataku memasang wajah melas sambil memeluk balik
Iris. “loh memangnya Mutia tidak menemuimu selama liburan?”Tanya Iris kepadaku.
“Mutia tidak ada kabar selama liburan kemarin. Sudahlah lupakan saja yang
penting kita sekarang sudah bisa berkumpul bersama lagi Ris, tinggal Mutia nih
yang belum datang.”kataku kepada Iris. “itu Mutia Ren”kata Iris menunjuk kearah
Mutia.
Baru saja aku dan Iris
ingin menghampiri Mutia, tapi Ibu Dina wali kelas kami sudah datang ke kelas.
Jadi aku dan Iris mengurungkan niatku untuk kangen-kangenan dengan Mutia.
“selamat pagi
anak-anak”sapa bu Dina kepada kami (murid-murid). “pagi bu” jawab murid-murid
serentak. “bagaimana dengan liburan kalian? Pasti menyenengkan bukan?” Tanya Bu
Dina kepada murid-murid. Para murid menjawab dengan jawabannya masing-masing,
sehingga suasana kelas sedikit gaduh. Untung saja Bu Dina bisa mengatasi semua
itu.
“baiklah anak-anak,
hari ini kita kedatangan murid baru, iya silahkan masuk”kata Bu Dina kepada
orang yang berada di ambang pintu. Akhirnya orang yang berada di ambang pintu
tersebut masuk ke kelas juga. “baiklah, sekarang kamu bisa perkenalkan diri
kamu kepada teman-teman barumu.” Kata Bu Dina mempersilahkan murid baru itu
untuk memperkenalkan dirinya.
“perkenalkan nama saya
Bagas Prasetyo, saya pindahan dari SMA Negeri 04 yang ada di Bandung” kata
Bagas smbil tersenyum. “baiklah Bagas, kamu bisa duduk di samping Akbar, di
bangku yang kosong itu”kata Bu Dina mempersilahkan Bagas duduk.
Akhirnya pelajaran
pertama dimulai. Aku sama sekali tidak memperhatikan siapa murid baru itu.
Karena aku fikir itu sangat tidak penting bagiku. Padahal murid baru itu duduk
tepat di belakangku
#Saatnya Istirahat
Akhirnya bel istirahat
berbunyi juga, waktu yang pastinya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para
murid. “Ris? Kita ke kantin yuuk! Aku lapar nih, tadi pagi gak sempet sarapan
tauu”ajak ku pada Iris. “yaudah yukk Ren, aku juga tadi tidak sempat sarapan
hehe”kata Iris sambil nyengir kuda. Aku akhirnya pergi ke kantin bersama kedua
sahabatku, Iris dan Mutia.
Saat di kantin aku dan
kedua sahabatku asyik mengobrol dan bercanda ria sambil menyantap makanan kami
masing-masing. Tiba-tiba ada yang
menghampiri kami, dan meminta bergabung dengan kami. “Haii Ren,Ris,Mut” kata
Akbar. “haii Bar”jawab kami bertiga serentak. “kami berdua boleh ikutan gabung
sama kalian kan?”pinta Akbar. “boleh kok Bar, tenang aja” jawab Mutia. “oh iyaa
kalian belum sempet kenalan sama murid baru tadi kan. Sekarang aku kenalin yaa?
Gas kenalin ini namanya Rena, yang ini Iris,dan sebelahnya Mutia”kata Kbar
kepada Bagas sambil menunjuk ke kami satu per satu.
***
Sejak perkenalan di
kantin tempo hari, akhirnya kami bertiga semakin dekat dengan Bagas.tapi
sebenarnya yang dekat dengan Bagas bukan aku sii, tapi Iris dan Mutia. Apalagi
Iris dan Akbar sekarang makin dekat saja. Tapi yang aku heran… kenapa juga
Bagas sangat senang dekat-dekat dengan Iris, padahal sudah jelas-jelas Iris
sedang PDKT dengan Akbar. Ntahlah.. aku semakin tak mengerti..
Malam ini aku,Iris,dan
Akbar janjian belajar bersama di rumahku. Dan tumben saja Bagas tidak ikut,
biasanya kan dimana ada Akbar pasti dsitu juga ada Bagas hehe :D
Entah apa yang sudah
direncanakan oleh Akbar, sepertinya ada yang aneh dengan tingkah laku Akbar,
dia seperi ingin mengungkapkan sesuatu pada Iris. Dan benar saja… di hadapan
kedua mataku Akbar menyatakan perasaannya pada Iris. Dunia serasa milik mereka
berdua hehe :D dan pada malam itu juga Iris dan Akbar jadian, dan aku menjadi
sksinya :D
***
Sejak awal perkenalanku
dengan Bagas memang sudah tidak baik, karena saat itu Bagas tak sengaja
menumpahkan air minumnya ke bajuku. Dan saat itu juga aku sudah menyimpan rasa
kesal saat bertemu dengan Bagas. saat di sekolah aku selalu saja bertengkar
dengan Bagas, dan terkadang hanya karena masalah sepele pun aku dan Bagas
bertengkar. Iris dan Akbar terkadang sudah bosan untuk melerai aku dan B agas
saat bertengkar.
Hingga tiba saat Bagas
menghubungi aku dengan sepik-sepik menanyakan apakah Akbar ada di rumahku atau
tidak. Aku tak tahu Bagas dapat nomorku dari siapa,aku tak peduli. Sejak saat
itu aku dan Bagas jadi sering sekali smsan. Yaa.. walaupun terkadang saat di sms pun aku dan bagas masih saja
bertengkar hehe :D
Hingga suatu saat aku
merasakan ada yang aneh dengan isi sms dari Bagas. tidak biasanya Bagas sms aku
dengan kata-kata yang sopan. Dan benar saja perkiraanku… saat itu juga Bagas
menyatakkan perasaan nya kepadaku. Aku tak tahu harus menjawab apa karena aku
masih sangat shok.
From : Bagas
To : Rena
Ren? Aku tak tahu harus
memulainya dari mana. Sejak pertama aku masuk ke kelas dan memperkenalkan diri
di depan kelas. Aku memperhatikan kamu Ren, karena hanya kamu satu-satunya
wanita yang tidak memperhatikan aku saat memperkenalkan diri. Dan saat di
kantin, saat Akbar mengenalkan aku dengan kamu, aku sangat senang sekali, aku
sangat berharap hari itu adalah awal kedekatan kita. Tapi semuanya harus hancur
karena aku tak sengaja menumpahkan air minum ke baju kamu Ren, dan sejak saat
itu aku sangat kecewa karena aku harus bertengkar setiap saat dengan kamu. Tapi
seiring berjalannya waktu, aku mulai menyukai keadaan itu, dan seiring berjalannya waktu rasa cinta itu
mulai tumbuh Ren. Dan mungkin kamu mengira kalau aku menyukai Iris. Kamu salah
Ren, aku mendekati Iris hanya ingin tahu lebih banyak tentang kamu Ren, bahkan
aku mendapatkan nomor telepon kamu juga dari Iris. Aku tak mengharapkan balasan
cinta darimu,karena aku sadar.. cinta itu tanpa pamrih, memberi tapi tidak
untuk meminta balasan Ren. Aku sangat mencintai kamu Renata Anastasya <3
<3
Seketika aku terdiam
saat membaca pesan singkat dari Bagas. kata-katanya sungguh menyentuh hatiku.
Tapi Aku tidak membalas sms dari Bagas
karena aku bingung harus menjawab apa. Aku masih shok dengan pernyataan cinta
dari seorang Bagas Prasetyo.
***
Sejak Bagas menyatakan
perasaannya kepadaku entah kenapa dia justru menjauhi aku. Apa mungkin dia
mengira aku menolak cintanya? Ataukah dia hanya mempermainkan perasaanku saja?
Pertanyaan itu selalu saja menghantui pikiranku setiap saat. Aku sendiri tak
mengerti dengan perasaanku, yang aku rasakan saat ini adalah aku kecewa dengan
diriku sendiri karena aku terlambat untuk menyadari perasaanku sendiri. Mengapa
cinta harus datang terlambat?. Disaat aku sadar kalau aku juga mencintai Bagas,
tapi sekarang Bagas malah menjauhi aku dan jadian dengan Mutia sahabatku
sendiri. Aku tak tahu apa maksud dari semua ini. apa Bagas benar-benar parnah
mencintai aku? Apakah Mutia hanya menjadi pelampiasannya karena tidak bisa
memiliki aku? Pertanyaan yang sampai sekarang tidak aku temukan jawabannya. Aku
hanya bisa bahagia melihat Mutia bahagia dengan Bagas. walaupun sebenarnya
hatiku menangis saat melihat Bagas dan Mutia bersama.
Mungkin ini sudah
menjadi takdir untukku. Sekarang aku hanya bisa menangis, karena aku terlambat
menyadari perasaanku sendiri. Iyaa.. ternyata begini rasanya terlambat untuk
mencintai seseorang yang pernah mencintai kita. Bahkan aku tidak pernah cerita
kepada kedua sahabatku bahwa Bagas pernah menyatakan perasaannya kepadaku.
Mungkin hanya aku,Bagas, dan tuhan yang tahu semuanya.
Terimakasih karena kamu
sudah pernah hadir dalam hidupku. Terimakasih karena kamu sudah pernah menjadi
orang yang mencintai aku. Maaf karena aku harus terlambat menyadari perasaanku
sendiri dan sudah membuat kamu kecewa. #CintaDatangTerlambat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar