24 Desember, 2014

Cerpen



Cinta Datang Terlambat
Haii perkenalkan namaku adalah Renata Anastasya. Saat ini aku bersekolah di salah satu SMA Negeri yang ada di Jakarta. Aku saat ini duduk di bangku kelas X MIA, dan besok adalah hari dimana akan dimulainya pelajaran di semester kedua. Aku sangat senang sekali, karena akhirnya aku bisa bertemu dengan sahabat-sahabatku. Aku sangat merindukan mereka, karena selama liburan aku tidak bertemu dengan mereka. Iris pulang ke kampung halamannya, sedangkan Mutia, dia tidak ada kabar selama liburan. Pokonya aku sangat ingin cepat-cepat besok.
#Hari pertama masuk sekolah setelah liburan
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan langsung bersiap-siap untuk sekolah. Hari  ini aku sangat bersemangat sekali karena aku bisa bertemu dengan teman-teman dan sahabat-sahabatku. Pasti hari ini semua murid yang ada di sekolahku datang pagi-pagi sekali. Sama seperti aku.
***
Aku berjalan menyusuri sekolah, aku sudah sangat rindu dengan sekolahku tercinta ini. aku berjalan perlahan-lahan menuju ke kelas. “haii Rena? Apa kabar kamu? Kata Iris sambil menghampiri dan segera memelukku. “Iris? Aku sangat merindukanmu. Tanpa kamu di Jakarta aku sangat kesepian”kataku memasang wajah melas sambil memeluk balik Iris. “loh memangnya Mutia tidak menemuimu selama liburan?”Tanya Iris kepadaku. “Mutia tidak ada kabar selama liburan kemarin. Sudahlah lupakan saja yang penting kita sekarang sudah bisa berkumpul bersama lagi Ris, tinggal Mutia nih yang belum datang.”kataku kepada Iris. “itu Mutia Ren”kata Iris menunjuk kearah Mutia.
Baru saja aku dan Iris ingin menghampiri Mutia, tapi Ibu Dina wali kelas kami sudah datang ke kelas. Jadi aku dan Iris mengurungkan niatku untuk kangen-kangenan dengan Mutia.
“selamat pagi anak-anak”sapa bu Dina kepada kami (murid-murid). “pagi bu” jawab murid-murid serentak. “bagaimana dengan liburan kalian? Pasti menyenengkan bukan?” Tanya Bu Dina kepada murid-murid. Para murid menjawab dengan jawabannya masing-masing, sehingga suasana kelas sedikit gaduh. Untung saja Bu Dina bisa mengatasi semua itu.
“baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru, iya silahkan masuk”kata Bu Dina kepada orang yang berada di ambang pintu. Akhirnya orang yang berada di ambang pintu tersebut masuk ke kelas juga. “baiklah, sekarang kamu bisa perkenalkan diri kamu kepada teman-teman barumu.” Kata Bu Dina mempersilahkan murid baru itu untuk memperkenalkan dirinya.
“perkenalkan nama saya Bagas Prasetyo, saya pindahan dari SMA Negeri 04 yang ada di Bandung” kata Bagas smbil tersenyum. “baiklah Bagas, kamu bisa duduk di samping Akbar, di bangku yang kosong itu”kata Bu Dina mempersilahkan Bagas duduk.
Akhirnya pelajaran pertama dimulai. Aku sama sekali tidak memperhatikan siapa murid baru itu. Karena aku fikir itu sangat tidak penting bagiku. Padahal murid baru itu duduk tepat di belakangku
#Saatnya Istirahat
Akhirnya bel istirahat berbunyi juga, waktu yang pastinya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para murid. “Ris? Kita ke kantin yuuk! Aku lapar nih, tadi pagi gak sempet sarapan tauu”ajak ku pada Iris. “yaudah yukk Ren, aku juga tadi tidak sempat sarapan hehe”kata Iris sambil nyengir kuda. Aku akhirnya pergi ke kantin bersama kedua sahabatku, Iris dan Mutia.
Saat di kantin aku dan kedua sahabatku asyik mengobrol dan bercanda ria sambil menyantap makanan kami masing-masing. Tiba-tiba  ada yang menghampiri kami, dan meminta bergabung dengan kami. “Haii Ren,Ris,Mut” kata Akbar. “haii Bar”jawab kami bertiga serentak. “kami berdua boleh ikutan gabung sama kalian kan?”pinta Akbar. “boleh kok Bar, tenang aja” jawab Mutia. “oh iyaa kalian belum sempet kenalan sama murid baru tadi kan. Sekarang aku kenalin yaa? Gas kenalin ini namanya Rena, yang ini Iris,dan sebelahnya Mutia”kata Kbar kepada Bagas sambil menunjuk ke kami satu per satu.
***
Sejak perkenalan di kantin tempo hari, akhirnya kami bertiga semakin dekat dengan Bagas.tapi sebenarnya yang dekat dengan Bagas bukan aku sii, tapi Iris dan Mutia. Apalagi Iris dan Akbar sekarang makin dekat saja. Tapi yang aku heran… kenapa juga Bagas sangat senang dekat-dekat dengan Iris, padahal sudah jelas-jelas Iris sedang PDKT dengan Akbar. Ntahlah.. aku semakin tak mengerti..
Malam ini aku,Iris,dan Akbar janjian belajar bersama di rumahku. Dan tumben saja Bagas tidak ikut, biasanya kan dimana ada Akbar pasti dsitu juga ada Bagas hehe :D
Entah apa yang sudah direncanakan oleh Akbar, sepertinya ada yang aneh dengan tingkah laku Akbar, dia seperi ingin mengungkapkan sesuatu pada Iris. Dan benar saja… di hadapan kedua mataku Akbar menyatakan perasaannya pada Iris. Dunia serasa milik mereka berdua hehe :D dan pada malam itu juga Iris dan Akbar jadian, dan aku menjadi sksinya :D
***
Sejak awal perkenalanku dengan Bagas memang sudah tidak baik, karena saat itu Bagas tak sengaja menumpahkan air minumnya ke bajuku. Dan saat itu juga aku sudah menyimpan rasa kesal saat bertemu dengan Bagas. saat di sekolah aku selalu saja bertengkar dengan Bagas, dan terkadang hanya karena masalah sepele pun aku dan Bagas bertengkar. Iris dan Akbar terkadang sudah bosan untuk melerai aku dan B agas saat bertengkar.
Hingga tiba saat Bagas menghubungi aku dengan sepik-sepik menanyakan apakah Akbar ada di rumahku atau tidak. Aku tak tahu Bagas dapat nomorku dari siapa,aku tak peduli. Sejak saat itu aku dan Bagas jadi sering sekali smsan. Yaa.. walaupun terkadang saat  di sms pun aku dan bagas masih saja bertengkar hehe :D
Hingga suatu saat aku merasakan ada yang aneh dengan isi sms dari Bagas. tidak biasanya Bagas sms aku dengan kata-kata yang sopan. Dan benar saja perkiraanku… saat itu juga Bagas menyatakkan perasaan nya kepadaku. Aku tak tahu harus menjawab apa karena aku masih sangat shok.


From : Bagas
To : Rena
Ren? Aku tak tahu harus memulainya dari mana. Sejak pertama aku masuk ke kelas dan memperkenalkan diri di depan kelas. Aku memperhatikan kamu Ren, karena hanya kamu satu-satunya wanita yang tidak memperhatikan aku saat memperkenalkan diri. Dan saat di kantin, saat Akbar mengenalkan aku dengan kamu, aku sangat senang sekali, aku sangat berharap hari itu adalah awal kedekatan kita. Tapi semuanya harus hancur karena aku tak sengaja menumpahkan air minum ke baju kamu Ren, dan sejak saat itu aku sangat kecewa karena aku harus bertengkar setiap saat dengan kamu. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai menyukai keadaan itu,  dan seiring berjalannya waktu rasa cinta itu mulai tumbuh Ren. Dan mungkin kamu mengira kalau aku menyukai Iris. Kamu salah Ren, aku mendekati Iris hanya ingin tahu lebih banyak tentang kamu Ren, bahkan aku mendapatkan nomor telepon kamu juga dari Iris. Aku tak mengharapkan balasan cinta darimu,karena aku sadar.. cinta itu tanpa pamrih, memberi tapi tidak untuk meminta balasan Ren. Aku sangat mencintai kamu Renata Anastasya <3 <3
Seketika aku terdiam saat membaca pesan singkat dari Bagas. kata-katanya sungguh menyentuh hatiku. Tapi  Aku tidak membalas sms dari Bagas karena aku bingung harus menjawab apa. Aku masih shok dengan pernyataan cinta dari seorang Bagas Prasetyo.
***
Sejak Bagas menyatakan perasaannya kepadaku entah kenapa dia justru menjauhi aku. Apa mungkin dia mengira aku menolak cintanya? Ataukah dia hanya mempermainkan perasaanku saja? Pertanyaan itu selalu saja menghantui pikiranku setiap saat. Aku sendiri tak mengerti dengan perasaanku, yang aku rasakan saat ini adalah aku kecewa dengan diriku sendiri karena aku terlambat untuk menyadari perasaanku sendiri. Mengapa cinta harus datang terlambat?. Disaat aku sadar kalau aku juga mencintai Bagas, tapi sekarang Bagas malah menjauhi aku dan jadian dengan Mutia sahabatku sendiri. Aku tak tahu apa maksud dari semua ini. apa Bagas benar-benar parnah mencintai aku? Apakah Mutia hanya menjadi pelampiasannya karena tidak bisa memiliki aku? Pertanyaan yang sampai sekarang tidak aku temukan jawabannya. Aku hanya bisa bahagia melihat Mutia bahagia dengan Bagas. walaupun sebenarnya hatiku menangis saat melihat Bagas dan Mutia bersama.
Mungkin ini sudah menjadi takdir untukku. Sekarang aku hanya bisa menangis, karena aku terlambat menyadari perasaanku sendiri. Iyaa.. ternyata begini rasanya terlambat untuk mencintai seseorang yang pernah mencintai kita. Bahkan aku tidak pernah cerita kepada kedua sahabatku bahwa Bagas pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Mungkin hanya aku,Bagas, dan tuhan yang tahu semuanya.

Terimakasih karena kamu sudah pernah hadir dalam hidupku. Terimakasih karena kamu sudah pernah menjadi orang yang mencintai aku. Maaf karena aku harus terlambat menyadari perasaanku sendiri dan sudah membuat kamu kecewa. #CintaDatangTerlambat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar