13 Juni, 2015

Negeri Sakura



Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar negeri sakura? Bunga sakura? Nippon? Penduduknya yang berkulit putih, dan bermata sipit? Atau kota Hiroshima dan Nagasaki? Begitu banyak aspek yang membuat negeri ini menjadi salah satu negeri yang istimewa di dunia. Aku sangat mengagumi negeri ini, karena kehidupan masyarakatnya yang menarik menurutku, dan masih banayak lagi keistimewaan lain dimataku. itulah sekilas tentang negeri impianku.

Di sekolahku akan ada test untuk masuk perguruan tinggi di luar negeri. Salah satunya adalah Universitas yang ada di Jepang. Aku sangat senang ketika mendengar kabar baik itu. Tanpa pikir panjang, aku segera mendaftarkan diriku untuk mengikuti test tersebut. Selain melalui test, penilaiannya dilakukan melalui nilai rata-rata raport dari semester 1-5.  Semua persyaratan sudah kupenuhi. Dan test-nya akan dilakukan satu minggu lagi. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku harus belajar semaksimal mungkin, agar aku bisa mendapatkan beasiswa ke Jepang, tempat impianku.
Dengan semangat yang luar biasa, aku terus belajar dengan tekun. Terlebih lagi orang tuaku sangat mendukung keputusanku ini. 

“Ren, kamu belajar yang giat ya nak, Ibu dan Ayah akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu nak” kata Ibuku menasihatiku.
“Iya Bu, Rena akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Ayah dan Ibu” kataku sambil tersenyum kepada Ayah dan Ibuku.

Hari yang ditunggu-tunggu kini telah tiba, hari dimana test yang akan menentukan impianku tercapai atau tidak. Hari dimana sebuah test penentuan untuk mendapatkan beasiswa ke Jepang. Aku mengerjakan soal-soal dengan sangat mudah, mungkin ini semua berkat doa Ayah dan Ibuku juga. Test akhirnya selesai, tinggal menunggu hasilnya selama 1 bulan.

#Satu bulan kemudian…

“Ren, nama kamu ada di mading pengumuman Ren. Kamu berhasil mendapatkan beasiswa ke Jepang Ren” kata Mutia sahabatku.        
“Hah, yang benar kamu Mut? Permisi aku ingin melihatnya” kataku dengan mencoba melewati kerumunan orang-orang yang ada di depan mading. 

Aku mencari namaku yang tertulis di mading, sempat aku berpikir Mutia berbohong kepadaku karena namaku tak kunjung kutemukan, tapi dengan rasa sabar, akhirnya aku menemukan namaku yang tertulis di mading sekolah sebagai salah satu penerima beasiswa ke Jepang. Renata Anastasya penerima beasiswa di Osaka Prefectural University yang ada di Jepang.

Ayah dan Ibuku sangat senang ketika mendengar kabar kalau aku berhasil mendapatkan beasiswa ke Jepang. Dan saat itu juga, aku langsung prepare untuk keberangkatanku ke Jepang besok lusa, karena ternyata semua surat-surat sudah disiapkan oleh sekolah dari jauh-jauh hari. Jadi begitu pengumuman, aku sudah harus siap untuk terbang ke negeri sakura, negeri impianku.

#Hari keberangkatanku ke Jepang

Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagiku. Karena hari ini aku akan berangkat untuk belajar di negeri impianku. 

“Ren, kamu jaga diri kamu baik-baik ya nak. Jangan lupa sholat, dan jangan pernah kamu melupakan Negara kelahiranmu ya nak, kamu harus bangga karena tinggal dan dibesarkan di Indonesia” pesan Ibuku kepadaku.
“Baik Bu, aku tidak akan melupakan semua pesan Ibu. Ibu juga jangan lupa doakan Rena supaya Rena bisa menjadi orang sukses setelah pulang dari Jepang” kataku kepada Ibu.
***
Ketika tiba di Jepang, aku sangat merasa senang. Rasanya aku seperti sedang bermimpi bisa berada  di Jepang. Rasanya semuanya begitu cepat. Sepertinya baru kemarin aku bermimpi untuk bisa kuliah di Jepang. Tapi sekarang, semuanya sudah menjadi kenyataan. Aku bisa kuliah di Jepang, bahkan aku saat ini tinggal di Jepang untuk beberapa tahun ke depan. Aku tinggal di apartemen bersama temanku yang juga mendapatkan beasiswa di Jepang. Namanya Iris, dia adalah teman sekolahku waktu di Indonesia.

Hari-hariku di Jepang sangat aku nikmati. Karena aku pikir, kapan lagi aku bisa berada di negeri sakura ini. selain dijuluki sebagai negeri sakura, jepang juga biasa disebut dengan sebutan Nippon atau Nihon yang berarti “negeri matahari terbit”. Dengan tinggal di negeri sakura ini, aku banyak mengetahui tentang Jepang.

Pernah waktu itu aku sedang berkunjung ke rumah teman kuliahku. Saat itu aku bingung ketika mencari rumah temanku, karena nomor rumah di sana yang tidak tertata rapi. Tapi setelah aku tanyakan kepada temanku, mengapa di Jepang nomor rumah di Jepang tidak tertata rapi. Ternyata kata temanku. Bukan tidak tertata rapi, tapi karena tidak ada rumah yang menggunakan angka 4 dan 9, itu sebabnya nomor rumah di sana terlihat tidak tertata rapi. Dan ketika aku bertanya kenapa tidak menggunakan angka 4 dan 9. Temanku bilang, orang-orang Jepang sangat tidak menyukai angka 4 dan 9,entah apa sebabnya.

Pernah juga ketika itu, aku dan Iris pergi ke tempat fotokopi untuk mem-fotokopi tugas kuliah. Tapi saat itu aku menemukan keanehan, ternyata di Jepang layanan fotokopi memiliki system self-service, dimana pengguna jasa dapat menggunakan mesin fotokopi sendiri. Dapat kusimpulkan, di Jepang sangat ingin penduduknya bisa hidup dengan mandiri. Itu sebabnya tempat fotokopi menggunakan system self-service.
***
“Ren, kita ke Shibuya Street yukk! tapi kita jangan lupa membawa payung” ajak Iris kepadaku.
“Itu tempat apa Ris?” tanyaku.
“ Di situ kita bisa melihat banyak sekali orang yang membawa payung. Payung tersebut memiliki berbagai warna dan membentuk suatu kesatuan yang indah di tengah-tengah padatnya kota” kata Iris menjelaskan. 

Tanpa pikir panjang, aku langsung menerima ajakan Iris, dan saat tiba di sana, aku tak bisa berkata-kata, aku sangat terpesona melihat indahnya Shibuya Street ini. Yang membuat aku semakin kagum dengan negeri sakura ini.

Dan ketika hendak pergi ke kampus, aku sangat heran, mengapa orang-orang yang menggunakan sepeda tidak ada yang berboncengan, apa karena mereka takut sepedanya cepat rusak jika digunakan berboncengan. Dan ketika aku tanyakan kepada teman kampusku yang orang asli Jepang, ternyata di Jepang tidak boleh menggunakan sepeda berdua, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun, dan yang dibonceng berusia kurang dari satu tahun. Sangat jauh berbeda dengan Indonesia, yang dengan bebas berboncengan menggunakan sepeda tanpa ada larangan.

Aku cukup banyak mengetahui tentang negeri sakura ini, tapi aku tetap masih belum puas jika aku belum melihat secara langsung bunga sakura yang berguguran di Jepang. Aku harap aku bisa merasakannya sebelum masa study-ku di sini berakhir.
***
Akhirnya hari yang aku tunggu-tunggu tiba juga, setelah penantian panjang akhirnya aku bisa menyaksikan secara langsung bunga sakura yang berguguran di Jepang. Butuh waktu dua tahun untuk bisa menyaksikan musim gugur di negeri sakura ini. karena menurut informasi yang aku dengar dari orang Jepang, bahwa bunga sakura hanya akan gugur selama dua minggu dalam dua tahun sekali. Aku sangat takjub ketika melihat bunga sakura yang gugur secara langsung. Sekarang aku tidak hanya berkhayal untuk menyaksikan gugurnya bunga sakura. Tetapi aku melihatnya dengan kedua mataku secara langsung. Betapa indahnya bunga sakura jika dilihat secara langsung, pantas banyak orang yang jauh-jauh datang ke Jepang hanya untuk melihat bunga sakura yang gugur secara langsung. 

“Ris, indah sekali ya bunga sakura ini, aku semakin kagum dengan negeri ini Ris, tolong dong fotoin aku di sini Ris, aku ingin mengabadikan peristiwa ini yang kelak menjadi suatu masa lalu yang indah untukku” pintaku kepada Iris. “Baiklah, tapi kamu juga harus fotoin aku di sini Ren, memangnya hanya kamu saja yang ingin punya kenangan manis di Jepang” kata Iris kepadaku. 

Setelah kami mengambil gambar bergantian, aku dan Iris segera kembali ke apartemen untuk beristirahat. 

Perlahan-lahan semua impianku mulai tercapai, semua yang aku inginkan di Jepang sedikit demi sedikit mulai terwujud. Tempat yang tadinya hanya sebagai tempat impianku, kini sudah menjadi tempat nyata dalam hidupku. Terima kasih ya Allah, engkau telah mewujudkan semua impianku. 

Selama di Jepang, aku banyak mengunjungi tempat-tempat yang ada di Jepang. Salah satunya adalah gunung Fuji yang ada di Jepang. Saat itu kampusku sedang mengadakan study tour ke gunung Fuji. Dan masih banyak lagi tempat yang sudah aku kunjungi di Jepang, tempat impianku ini.

1 komentar:

  1. semangat terus ya buat nulisnya :)

    oh ya, mampir yuk ke niedyaoctafyanna.blogspot.com
    terus follow blognyaaah XD
    *jiah promosi

    BalasHapus